Masih dalam suasana peringatan hari ayah yang jatuh pada hari kamis tanggal 12 November kemarin. Maka, obrolan kali ini akan bercerita tentang seorang bapak.
Denger-denger si peringatan hari ayah ini terwujud berkat masukan dari ibu-ibu yang merasa bahwa perlu juga adanya peringatan hari untuk ayah. Luar biasa memang seorang ibu, sama sekali tidak pernah merasa untuk egois. Kalo begitu benar adanya bahwa dibalik seorang pria yang sukses, terdapat seorang wanita yang tangguh.
Bercerita tentang seorang bapak..
Sudahkah kamu menghubungi bapak hari ini?
Coba kamu ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali kamu bercerita atau hanya sekedar ngobrol santai dengan bapak?
๐
Seorang bapak buatku adalahโฆ
Waktu itu usiaku mungkin masih sekitar 7/8 tahun. Namanya juga masih kecil, dulu tu maunya setiap ada permintaan ya harus langsung dipenuhin. Sepulang dari menjemput rezeki, walaupun masih dalam kondisi lelah, beliau tetap mengantarkanku ke sekaten. Jalan berdua dengan bapak, melihat akraksi tong setan, naek kemidi putar dan juga tak lengkap rasanya kalo pulang tidak membawa mainan baru.
Rasanya selama ini, setiap apa yang kita minta, beliau selalu berusaha untuk mewujudkannya. Entah itu susah ataupun tidak.
Sampai akhirnya aku baru bisa merasakan perasaan seorang bapak,
Aku berencana untuk membawa sepada motor sendiri ke sekolah, tepatnya ke Semarang. Ini adalah pertama kalinya aku naek motor sendiri ke sana. Dan wajar saja, sebagai seorang cowok yang baru tumbuh memasuki masa-masa ABG, walaupun sebenarnya tidak diberikan ijin, aku tetap meminta dan akhirnya kedua orang tuaku pun mengalah.
Waktu itu aku sudah siap dan pamitan ke kedua orang tuaku untuk berangkat. Waktu pamitan dengan ibuk aku tidak merasa ada yang salah. Namun, waktu berpamitan dengan bapak, aku merasa ada sesuatu. ๐
Waktu itu walopun aku tidak mengatakan apa-apa, tapi dengan jelas aku melihat bapak mengeluarkan air mata waktu aku berangkat. Sepanjang perjalanan ke semarang aku memikirkannya, dan mengingat-ingat kembali semua tentang bapak. Sudah seberapa banyak waktu yang dulu dihabiskan dengan beliau. Mulai dari kenakalan kita, sikap keras kepala kita, ngeyelnya kita kalo dinasehatin, dan segala rupa tetek bengek yang sudah begitu banyak kita lakuin.
Semua itu tidak pernah sekalipun merubah sikap beliau ke kita, semua itu tetap membuat beliau selalu berusaha untuk bisa selalu mewujudkan apapun permintaan kita.
Dan saat itu aku merasa,
Walaupun kadang beliau tidak terlalu banyak berbicara,
Walaupun kadang beliau terlihat bersikap selalu tenang dan tersenyum,
Walaupun kadang beliau terlihat bersikap selalu tegar dan kuat,
Namun aku tau,
Di dalam lubuk hati beliau yang terdalam,
Beliau adalah seseorang yang dalam hatinya mudah rapuh,
Beliau adalah seseorang yang sangat mudah tersentuh,
Beliau adalah seseorang yang tidak akan pernah ingin melihat kita hidup susah dan menderita,
Beliau adalah orang pertama yang akan selalu ada ketika kita sedang susah,
Beliau adalah orang pertama yang akan selalu memberikan tangan, pundak, bahkan badan dan semuanya untuk kita,
Beliau adalah orang pertama yang akan selalu menjaga dan melindungi kita dari apapun itu.
Beliau tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian.
Beliau adalah bapak.
๐
Suatu saat nanti, jika aku sudah menjadi seorang bapak,
Aku akan selalu berharap, untuk bisa setidaknya menjadi seorang bapak yang seperti beliau.
Jadi, sudahkah kamu menyapa beliau hari ini? ๐